Na’udzuubillahimindzalik, kita dikejutkan kembali oleh tingkah polah para preman, penuh intrik gaya jagoan, brutal dan penuh kekerasan. Itulah polah ABG Cewek dari Juwana Pati, Geng Nero (NEKO-NEKO ROYOK) namanya. Lho Kok, beraninya keroyokan ??? Jika dirunut kebelakang aksi-aksi kekerasan, sok jagoan ini disebabkan oleh banyak faktor mulai dari internal keluarga, sekolah dan masyarakat termasuk mass media & internet. Dari hasil investigasi polisi, mereka mengaku sudah mulai punya geng sejak SD. Wah, ngeri juga ya Read the rest of this entry »
Archive for the ‘Education’ Category
UAN (semestinya tidak) Tentukan Kelulusan Siswa
Posted by harysoemarwoto on June 15, 2008
Sujud syukur, sorak sorai dan sedih pilu mewarnai suasana pengumuman hasil UAN SMA & SMK kemarin pagi, 14 Juni 2008. Tingkat kelulusan bervariasi antara daerah propinsi, misal DKI sekitar 91,98% (SMA lulus 52.537 siswa dari 56.953 peserta, SMK lulus 53.940 siswa dari 57.515 dan SMA Luar Biasa lulus 42 siswa dari 42 siswa –jumlah siswa yang tidak lulus 7.991, dengan rincian 4.416 siswa SMA dan 3.575 siswa SMK — kompas, 15 Juni 2008) dan DIY sekitar 93%. Kira-kira berapa % untuk luar Jawa, yang umumnya keadaannya tidak sebaik sekolah yang ada di Jawa?. Tragis memang, proses belajar 3 tahun hanya ditentukan oleh hasil ujian beberapa matapelajaran, itu pun hanya mencakup aspek kognitif saja. Selama ini, proses pendidikan yang dikembangkan oleh lembaga pendidikan kita meliputi aspek kognitif (pengetahuan), psikomotorik (ketrampilan) dan afektif (perilaku), sehingga unfair apabila hasil belajar/kelulusan siswa hanya ditentukan oleh UAN. Secara matematis, mestinya Read the rest of this entry »
Posted in Education | Tagged: afektif, arif rahman, bambang sudibyo, kelulusan, ketrampilan, kognitif, mendiknas, pendidikan, pengetahuan, PP no 19 th 2005, proses pendidikan, psikomotorik, siswa, syukur, tingkah laku, tingkat kelulusan, UAN, uu sisdiknas | Leave a Comment »
Pekerja Anak, siapakah Peduli Mereka?
Posted by harysoemarwoto on June 7, 2008
Gerakan Wajib Belajar 9 tahun sudah bergulir puluhan tahun beriringan dengan pencanangan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GN-OTA). Kita berharap semua anak Indonesia usia sekolah (6-15 th) sudah dapat mengenyam pendidikan sampai lulus SMP baik yang tinggal di kota, pinggiran kota dan desa-desa. Tapi tidak demikian, masih ada anak-anak yang terpaksa menjadi pekerja membanting tulang membantu mencari nafkah orang tuanya demi sesuap nasi.(jumlah pekerja anak ada sekitar 6,5 juta –metrotv 12/05/08). Berkaiatan dengan ini saya sempat memotret Dua anak berumur 10-an th yang memikul Cobek dari batu gunung untuk dijajakan keliling di wilayan Ruko-ruko Citra Grand Cibubur Jakarta Timur. Sungguh mengenaskan Read the rest of this entry »
Posted in Education | Tagged: anak, bambang sudibyo, diknas, gan-ota, harga bbm, lulus smp, mendiknas, miskin, nafkah, pekerja, wajib belajar | Leave a Comment »